Detection of Formalin Content in Samples of Salted Fish in Traditional Market Sentra Antasari Banjarmasin

  • Safira Putri Nabilah
  • Muliyani Muliyani
  • Muhammad Zaini
Keywords: Formalin, Salted Fish, Banjarmasin Sentra Antasari Traditional Market

Abstract

Salted fish is a processed food product that is naturally preserved using salt, especially the people of South Kalimantan, there are concerns about the quality and safety of salted fish sold in the Banjarmasin area market. Based on the results of DKPP inspections (2018) in several traditional markets, namely Kuripan Market and Antasari Market, there are salted fish contaminated with formalin. This study aims to detect the percentage of salted fish with formalin in Banjarmasin's Sentra Antasari Traditional Market. This research is a quantitative descriptive study with observations using the random sampling method. The number of samples was 30 samples consisting of 5 types of fish consisting of salted squid, layang fish, selar kuning fish, peda fish and telang fish obtained from 6 different sellers. A total of 30 samples obtained 9 positive samples containing formalin which have been through the 0.1 N KMnO4 test and the Nash test which is accompanied by 3 replications of each test of 30 salted fish samples obtained 9 of which are positive for formalin. The results showed that the percentage of salted fish types that have formalin contamination is salted fish of layang type with a percentage of 50%, peda type fish, selar kuning and telang fish with a percentage of 33.33%. while salted squid has a percentage of 0% of the overall results showing the presence of 30% of samples containing formalin.

References

Adwiria, A. N., Rosita, Y., & Suarni, E. (2019). Uji Fisik dan Laboratorium Kandungan Formalin dalam Ikan Asin di Pasar Tradisional Seberang Ulu I Palembang. Jurnal Syifa’MEDIKA, 10(1), 1-10.[Jurnal].
Aprilita, K. (2024). Identifikasi Kandungan Formalin Pada Ikan Laut Segar Yang Dijual Di Pasar Angso Duo Kota Jambi (Doctoral Dissertation, Kedokteran).[Jurnal].
Auli, W. N. (2023). Analisis Formalin dan Asam Salisilat pada Ikan Asin yang dijual di Beberapa Pasar di Bandar Lampung. Communication in Food Science and Technology, 2(1), 10-18.[Jurnal].
Ariani, F., & Muhsin, L. B. (2023). Analisis Kadar Vitamin C Pada Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swing.) dan Jeruk Manis (Citrus sinensis) menggunakan Titrasi Iodometri. Biocity Journal of Pharmacy Bioscience and Clinical Community, 1(2), 73-80. [Jurnal].
Anwar, K. (2022). Penegakan Hukum Pidana Terhadap Penggunaan Bahan-Bahan Kimia Berbahaya Dalam Makanan Yang Beredar Di Kota Surabaya (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA). [Jurnal].
Anggraini, B. D. (2020). Penurunan Kadar Formalin Pada Ikan Asin Menggunakan Air Cucian Beras. [Jurnal].
Angki Purwanti, Tri Prasetyorini, Bagya Mujianto, Bagya Mujianto. "Pengaruh Waktu Perendaman Ikan Asin Selar Kuning (Selaroides Leptolepis) Dalam Air Leri Pekat Terhadap Degradasi Formalin", Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 2017. [Jurnal].
Badan POM RI. (2022). Peraturan Badan POM tentang Bahan Pengawet Pangan yang Dilarang. Jakarta: BPOM [Artikel].
Bassett, J. dkk., 1991, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. [Buku].
Bungin, Burhan. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada. [Buku].
Ferrawaty, E. (2021). Validasi Metode Uji Penetapan Kalsium (Ca) Dalam Sampel Tanaman Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom Di Balai Pengkajian Dan Teknologi Pertanian Yogyakarta. [Skripsi].
Hartati, S., & Nugroho, A. (2022). Metode Deteksi Formalin dalam Produk Pangan. Jurnal Teknologi Pangan Indonesia.[Jurnal].
Hartono, D., & Susilo, A, (2021). Dampak Paparan Akut Formalin pada Manusia. Jurnal Toksikologi Indonesia.[Jurnal].
Hasnidar, H., Tamsil, A., & Akram, A. (2020). Bahaya Penggunaan Formalin Sebagai Pengawet Bahan Makanan. JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat), 4(1), 39-44. [Jurnal].
Hulalata, A., Makapedua, D. M., & Paparang, R. W. (2013). Studi pengolahan cumi-cumi (Loligo sp.) asin kering dihubungkan dengan kadar air dan tingkat kesukaan konsumen. Media Teknologi Hasil Perikanan, 1(1). [Jurnal].
Hidayatullah, A., Ni’mah, G. K., & Hasiani, Y. (2022). Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Ikan Asin Laut Di Kalimantan Selatan. Prosiding Penelitian Dosen UNISKA MAB, (1). [Skripsi].
Ir Rabiatul Adawyah, M. P. (2023). Pengolahan dan pengawetan ikan. Bumi Aksara [Buku].
Kapoh, M.S.S.C.L., Dewi, J., Wibawa, A.S., Sipahutar, Y.H., & Sirait, J. 2022. Penambahan kadar garam terhadap mutu sensori, kadar air, dan kadar garam produk terpilih ikan asin Cakalang (Katsuwonus pelamis). Prosiding Simposium Nasional IX Kelautan dan Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 Juni 2022. 85-92. [Jurnal].
Kusuma Astuti, A. (2021). Analisis Formalin, Cemaran Bakteri Escherichia coli dan Vibrio cholerae pada Ikan Tuna Segar dan Olahan. [Skripsi].
Eryani, R. D. (2022). Bahaya Boraks Dan Formalin Dalam Makanan Bagi Kesehatan Dan Upaya Pencegahanya. Pendar Cahaya: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 2(1). [Jurnal].
Published
2024-08-20
Section
Articles